Senin, 06 Juli 2009

Prequel - Perasaanku tentang perasaanku kepadamu

Hey. Ingatkah pembicaraan terakhir kita?

Aku sedang insomnia habitualis (insomnia lbh dari 3 mlm berturut2) dan dirimu sedang insomnia pasca kontraktikus (insomnia setelah melakukan kegiatan berat)

Pembicaraan tengah malam sampai pagi itu, kau membiarkan aku masuk ke duniamu, dan kau pun kubiarkan masuk ke duniaku.

Duniamu dan duniaku, setelah sekian lama.. akhirnya terhubung lagi. Dan kali ini dunia kita terhubung lebih lama, lebih kuat, dan lebih dalam.

Dihubungkan oleh jembatan yg didasari kekaguman, rasa hormat dan sayangku padamu sebagai idola sekaligus kakak.
Jembatan itu, dipadatkan degan rasa percaya mu kepadaku. Percaya kalau aku masih seperti dulu. Dan memang aku masih begitu. Aku pernah dan tetap kagum padamu karena pernah dulu sekali kau menjadi inspiratorku. Keberadaanmu selalu membuatku ingin berbuat baik, karena dirimu selalu baik padaku, dan teman2ku, dan semua orang.


Dunia kita terhubung atas perkenalan kita bertahun tahun, tahun tahun dimana kau menghilang dan akhirnya kumenemukanmu tepat pada saat badai. Dan seperti dulu pula, kau lah matahari yg slalu bersinar paling terang dan cerah setelah badai melanda.

Malam itu, kau bukakan pintu duniamu untukku. Aku masuk dengan kaki anak2ku dengan langkah yg kecil pula. Walaupun hanya langkah kecil, tapi aku jadi lebih tau banyak tentang duniamu. Aku senang untuk sesaat aku merasa jadi bagian dari duniamu, dunia yg selama ini aku lihat dari luar, dunia yg selama ini ingin aku masuki.

Malam itu, kubukakan pintu duniaku lebar2, dan kubiarkan kau masuk ke dalamnya. Ku suguhkan padamu isi hatiku yg polos.

Kau bertanya mengapa aku ingin jadi anak2 terus?

Itu karena hanya dengan menjadi anak2 kau akan tetap mau masuk ke duniaku. Hanya dengan begitu kau memandangku, persis seperti ingatanmu tentang aku yang dulu.
Aku tidak mau itu berubah karena aku tidak mau kau berubah.



Malam berganti pagi. Dilema datang saat itu.

Entah mengapa aku yakin, hanya di malam itu dunia kita akan terhubung sejauh ini, seintim ini. Aku TIDAK MAU mengakhirinya seperti malam2 biasa, dimana dunia kita hanya berpapasan dan jalan berdampingan tapi tidak terhubungkan.

Maka aku putuskan, untuk membeberkan padamu semuanya. SEMUANYA. Betapa aku sangat kagum dan bangga telah mengenalmu. Betapa aku berterimakasih atas kebaikanmu selama ini, kepadaku dan kepada teman2ku. Berterimakasih karena kamu tetap seperti dulu, seperti yg aku ingat. Berterimakasih karena kamu telah menjadi matahariku yg paling cerah setelah badai.

Terima kasih.
Maka dengan itu pula dunia kita terpisah, kembali dalam putaran orbitnya masing2.

Dan malam selanjutnya tidak akan pernah sama lagi. Karena aku bisa beredar di orbitku tanpa berharap tuk berpapasan dengan mu lagi, karena sesungguhnya aku melepas bebanku ketika kau tahu semua yg perlu kau tahu malam itu. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar