Sabtu, 18 Juli 2009
lagi
apa yg bukan untukku
sebesar itukah aku menginginkannya?
hingga aku jadi buta
senyumnya ku artikan lain
tatapannya ku maknai salah
hatinya kukira cinta
bagai orang buta yg belajar mengenali warna
bagai orang tuli yg mencoba membuat nada nada
seperti itu aku padamu
katakan apa ini nyata?
Sahabatku, mengapa kau begitu ?
Di tengah sepi ku, aku ingin tertawa bersamamu, seperti yang biasa kita lakukan dulu, aku ingin terhibur oleh keberadaanmu, seperti kau dulu selalu membuatku tersenyum. Maka inilah aku, mengetuk pintu rumahmu, dengan senyum selebar mungkin dan tawa setulus mungkin, bahagia karena kau mau membuka pintumu dan menerima aku lagi.
Dan di sanalah kamu, di balik pintu, membukakan pintu tapi tidak membiarkan aku masuk. Senyum dan tawaku yang kulemparkan untukmu, kau hempaskan mereka ke tanah. Canda ku, kau tepis mereka jauh jauh. Katamu aku berubah. Katamu, aku tidak menganggapmu serius. Kau pikir candaku mencemoohmu, kau pikir tawaku karena mentertawakanmu.
Kau bilang “kamu berubah”, lalu menutup pintu di depan mukaku. Kau membiarkanku berdiri semalaman di pintumu, bingung, akan sikapmu yang tidak bersahabat, padahal kupikir kau sahabatku. Semalaman aku di sana, di pintu luarmu, berdiri sendiri, meminta maaf padamu, akan salah yang tidak ku mengerti. Aku minta maaf, jika ternyata kau pikir aku mencemoohmu, mentertawakanmu.
Percayalah, aku hanya ingin tertawa malam itu bersamamu. Bukan mentertawakanmu.
Beberapa hari kemudian, kau bersikap seolah tak ada apa-apa. Seolah tidak terjadi apa-apa. Seolah-olah aku tidak pernah datang ke rumahmu, menunggumu untuk membukakan pintumu untukku. Dan ketika aku kembali minta maaf, kau bilang kau hanya bercanda.
Kau bercanda, membuatku menunggu semalaman, menunggu agar diterima permintaan maafku atas salah yang aku tidak tahu. Sampai pagi aku masih sedih, berpikir betapa aku begitu berubah bagimu hingga tak kau bukakan lagi pintumu untukku. Dan parahnya, siang dan malam aku kecewa, bukan padamu, tapi pada diriku sendiri, ternyata sahabatku tidak menerimaku lagi, tidak menerima aku yang sudah berubah. Apa aku berubah sebegitu buruknya?
Kau bilang kau bercanda, dan kau minta maaf karenanya.
Huff. Tahukah kau, candamu itu sama sekali tidak lucu. Kau sahabatku, dank au tidak tau beratnya hariku kemarin, dank arena itu aku datang mencarimu, kemudian “canda” mu itu malah membuat hariku semakin terpuruk.
Aku sudah bilang, tawaku bukan mentertawakanmu, tapi aku tertawa agar kau tertawa bersamaku.
Mengapa tidak kau katakan baik-baik jika saatnya tidak tepat? Mengapa tidak kau utarakan dengan kata-kata jika tawaku mengganggumu? Mengapa tidak kau bicarakan apa salahku yang mengganggumu sehingga kau ber”canda” seperti itu? Mengapa kau menutupkan ku pintu, dan bukannya berbicara padaku?
Jika saja kau tidak begitu berprasangka, bahwa aku tidak serius, mentertawakanmu, mencemoohmu, mungkin aku tidak perlu sampai kecewa pada diriku sendiri. Jika saja kau tidak begitu berprasangka dan mau berhenti sejenak untuk bertanya “ada apa?” saat melihat perubahanku, mungkin kau akan tahu mengapa aku berubah. Mungkin saja kau akan tahu bahwa aku sedang sepi dan ingin kau menghiburku, tertawa denganku, hingga mungkin malam itu bisa kita habiskan bercanda tawa bersama, tanpa menggoreskan luka di hati masing-masing.
Sahabatku, waktu tlah membuat kita berubah, benar. Tapi orang seperti apa yang meninggalkan sahabatnya ketika bertemu kembali setelah sekian lama terpisahkan dan ia justru menolak orang yang dulu disebutnya sahabat,karena ia berubah tidak seperti yang diharapkan. Dan tanpa bertanya apa yang terjadi, tanpa mencoba mengejar waktu yang hilang di antara mereka, orang itu justru memalingkan muka dari sahabatnya. Tidak pernahkah terpikir olehnya jika sahabatnya itu telah mengalami banyak luka selama waktu yang hilang itu, dan kini ia kembali pada sahabat tersayangnya dengan harapan sahabatnya itu dapat membantu menyembuhkan lukanya?
Sahabatku, katakan bagaimana perasaanmu jika kau ada di posisiku ?
lovable You.
Yes you don't know
cause i never tell
how loveable you are
oh you're so easy to love
with that childish laugh on your face
and the way you turns red so funny
you're so easy to love
you smile sincerely
warming even the coldest night
and the way you look
further into a world no one can reach
and you're thoughts
not always nice but there's a gentleman
beneath that hoodie and headset you love
makes a perfect soulmate that everybody wants
so here i am
expect nothing in returns
tellin you how loveable you are
it is yours. your voice.
it's ur voice
so smooth and calming.
like a silvery river
steadily flowing
like a windy breeze
blowing in the first day of Spring
so it's ur voice after all
the voice i heard in my dream
the voice that stuck in my head
so it's your voice after all
that keeps the flower from dying
nice and gently
no anger
no hate
there lies only goodness
only purity
and it's all in your voice
now sing!
come along, let me hear you sing
you'll make perfect harmony
that universe will follow
let me hear you sing
i'll make a good melody
even the angels will envy you
sing
and reach out these lost souls
then bring them home.
Senin, 06 Juli 2009
dear friend
Apa salahku mengapa kau tinggalkanku?
Apa salahku mengapa kau mengacuhkanku?
Apa salahku mengapa kau menghindariku?
Apa salahku mengapa kau menghilang?
Kau bilang aku yang pergi?
Benar! Aku memang pergi!
Kau bilang aku yang meninggalkanmu?
Benar! Aku meninggalkanmu di sini!
Kau bilang...aku mengacuhkanmu..?
Kawan, kau tahu itu tidak benar...
Kau bilang... aku menghindarimu..?
Kawan, tak pernah sekali pun
Terlintas di benakku ’tuk sakiti dirimu!
Bagaimanapun caranya
Tak ingin ku lukaimu!!
Betapapun jauhnya
Tak mungkin ku lupakanmu!!
Apapun yang terjadi
Kau tetap temanku tersayang!!
Mendekat padaku, jangan kau lari
Dengar kesahku, gundahan hati
Berbagi denganku seperti dulu
Larut
Sulit kuhempas dirimu dariku
Karena ku telah larut
Dalam samudera cintamu
Kini rasa itu harus mengkristal
Bukannya ku tak bisa!
Namun ku merasa berat
‘tuk tanggalkan rasa itu dariku
Bukannya ku tak bisa!
Hanya teramat sulit bagiku
1001 purnama terasa
Berat ku lakukannya!
Karena ku telah larut
Dalam samudera cintamu
Membunuh rasa itu
Bagai menanggalkan asin dari air laut
Bukannya ku tak bisa!
Yakin ku ‘tuk kristalkan rasa itu
Bendung hasrat yang bergejolak ini
Kubur tentangmu dalam-dalam
Sampai kapanpun ku akan menunggu
Datar
Datar
Gelombang perasaanku padamu
Amplitudonya tak lagi sebesar dulu
Simpangannya makin mengecil
Lalu menghilang..
Seiring bayanganmu di benakku
Kosong
Hatiku terisi tanpamu
Ruang kosong yang engkau tinggalkan
Terbengkalai… di satu sudut gelapnya hatiku
Terabaikan… usang dimakan waktu
Menyempit… perlahan tapi pasti mulai terlupakan
Acuh ku padamu kini
Mengapa harusku peduli ?!
Persetan dengan dirimu!
Persetan dengan semua tentang “Kita”!
.. persetan masa lalu “kita”…
Lepas jiwaku darimu
Jauhkan ragaku darimu
Buang dirimu sejauh mungkin..
dulu
Kuharap kau dengar panggilanku!
Tapi kau tak datang juga
Kuharap kau kan segera datang!
Tapi kau tak muncul juga
Kuharap kau kan segera muncul!
Tapi kau tak pernah ada
Hadirmu selalu kunanti…
Itu dulu
Kini…
Kuharap kau pergi jauh dariku!
Namun kau datang lagi padaku
Kuharap kau tlah lupakanku!
Namun kau mencari lagi diriku
Kuharap ku tak mengenalmu
Namun kau menggangguku lagi, lagi, dan lagi…
Dimana dirimu saat ku butuhkan?
Tak pernah ada untukku
Kau malah tinggalkanku
Kini ku tak butuhkanmu lagi
Bahkan ku tak mau tahu tentangmu
Tapi kenapa kau masih mencariku?
Aku sayang padamu
Aku peduli padamu
…
Itu dulu
LUM vs FU
Akhirnya!
Kutemukan kembali inspirasiku yang hilang
Yang hilang saat cintamu t’lah hilang
Akhirnya!
Otakku mulai merangkai kata lagi
Kata-kata yang dulu terhambur berantakan
Seperti hatiku yang berantakan karenamu
Akhirnya!
Semangatku bangkit lagi
Setelah sempat kau padamkan dengan dinginnya sikapmu
Akhirnya!
Ku mulai menulis lagi
Kau yang dulu buyarkan inspirasiku
Karenamu pula inspirasiku kembali padaku!
Jika dulu ku memujamu dengan kata-kata ku
Kini ku mengutukmu dengan sepenuh hatiku!
Akhirnya…
Jika dulu ku menulis “LUM!!”
bukan kamu
Wow, betapa cepat rasa itu berubah
Baru kemarin ku menulis untukmu
Lalu kau buyarkan inspirasiku
Dan kini ku mlai menulis lagi
ku kira karenamu
ternyata karena yang lain
seorang misterius
yang lucu
dan menyenangkan
ku kira ku takkan lepas darimu
tapi kini, menginginkanmu pun
tidak lagi kurasa
memikirkanmu pun
tak pernah lagi dalam hariku
akhirnya keinginanku tuk lupakanmu
terwujudkan
doaku tuk gantikanmu
mulai terjawab
ku hanya ingat
cerita tentang dia
dia yang pemalu
lucu
dan menyenangkan
dan tulisan ini pun
Jakarta -- city of wheels.
----29 juli 2007----
Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul dua puluh tiga lewat dua puluh menit waktu Makassar, baru saja selesai menonton pertandngan final Arab Saudi vs Iraq yang alhamdulillah dimenangkan oleh Iraq, negara yang sedang dalam under pressure karena perang. Hmm... baguslah mereka menang! Setidaknya mereka dapat membawa pulang kabar gembira kepada saudara2 mereka di negara yang sedang kacau itu. They worth it!
salah satu alasan kenapa saya lumayan senang karena kemenangan ini, coz lagi2 saya menang taruhan! haha.. he will never beat me!
oh ya,,, ngoong2 soal AFC yang diselenggarakan di Indonesia--Jakarta, saya menyesal sekali kembali ke Makassar cepat2. Padahal seandainya saya tinggal dua-tiga hari lagi di Jakarta, mungkin saya bisa menyaksikan final AFC itu. ahh... damn!
but, well.. look at the brightside! at least kepulangan saya yang lebih awal ini membuat saya bisa bertemu dengannya (u know who-- alah.. kayak Voldemort saja!)
oh, speaking of jakarta, ini sudah kedua kalinya saya ke sana, dan lagi2 saya tidak bisa berhemti terkagum-kagum dengan ibu kota negara tercinta kita itu. Gemerlap lampu gedung2 tinggi di sepanjang jalan tol kota Jakarta, dengan mobil2 dan bus2 serta kendaraan roda empat yang tak terhitung jumlahnya, semuanya begitu membutakan mata. Well, sangat kontras dengan daerah tempat perumahan kumuh-- hanya beberapa kilometer dari luar kota jakarta. Heran, ada juga ya kota seperti ini di Indonesia?? maksudku, tidak seperti kota2 lainnya di Indonesia, Jakarta is three steps forward in front of the others. benar2 kota metropolitan--hampir mendekati megapolitan. tapi, walaupun kelihatannya teratur dan tertata rapi dengan pengaturan tol dan gedung2nya, tetap saja Jakarta masih jauh tertinggal di belakang-- sebut saja di belakang Melbourne. (well, i've been there before, and believe me, Jakarta is nothing compared to it). Ya jelaslah! Kita berbicara tentang luar negeri di sini, Bung!
hmm.. one thing that frustrated me is the traffic... o my god. it feels like undreds years if you're stuck in the traffic jam. well, saya tidak terbiasa terjebak dalam kemacetan itu. Di Makassar, the town where i grow up, kemacetan sangat jarang ditemukan. Mungkin di beberapa titik dan pada saat jam-jam tertentu, atau jika ada event-event seperti demo atau aksi turun ke jalan lainnya... dan kemacetan itu juga tidak lama. Benar2 berbeda dengan Jakarta. Well, according to my experience, Jakarta traffic is very busy! kemacetan di mana2 menandakan bahwa Jakarta memang masih perlu banyak pembenahan. Belum lagi spanduk2 Pilkada di setiap blok. (tentang pilkada, rasanya lebih ramai di Makassar, karena pada setiap blok, tidak hanya ditemukan spanduk2 kain dengan gambar calon gubernur beserta slogannya, tapi juga kau dapat menemukan baligho, berukuran 4-6 tripleks terpasang di beberapa jalan2 besar Makassar, berbeda dengan Jakarta yang hanya menempatkan SATU baligho berukuran raksasa di pusat kota. Di Makassar, poster2 pilkada bisa ditemukan di spanduk2 hampir di tiap jalan di makassar, sticker mobil para simpatisan calon gubernur (my dad's car also memasang sticker bertulisan "Dont Look Back" milik SYL. dan percaya atu tidak, slogan itu salah, karena tidak ada tanda koma atas (') pada kata dont. seharusnya don't. dan itu tercetak pada SEMUA pamflet, stiker, spanduk, milik SYL). Dan bagiku, mereka semua sama saja. Meneriakkan janji2 palsunya untuk menarik simpatisan untuk memilih mereka, namun pada saat terpilih mereka akan sibuk mencari kembali modal atas kampanye dan publikasi besar2an mereka sewaktu dulu. mereka akan sibuk mencari uang sehingga melupakan janji2 mereka. Kalau tidak, tentunya Indonesia sudah akan lebih sejahtera dan maju, bukan???)
oh ya.. sampai mana tadi???
tentang kemacetan Jkarta, betul2 membuat perjalanan terasa sangat lamaaa dan panjaaang. ah.. badanku pegal2 selama di perjalanan. terlalu banyak duduk. Tapi walaupun lelah, tetap saja tidak bisa tidur karena mengagumi kota paling padat di Indonesia. Sigh,, betul2, selain kegemerlapan kota jakarta, can you mention 5 more things why i should like this city??
This city makes me crazy and i must get out!
hmm.. dan orang2 di dalamnya.. pastilah orang2 yang tangguh. Siapapun yang tinggal dan mampu bertahan hidup di sini pastilah orang yang punya skill hidup tinggi. Mungkin beberapa di antara mereka earn their living dengan tindakan kriminal... mungkin juga dengan cara halal. well... berdasarkan pengamatanku atas kota ini, sedikit yang bisa bertahan hidup dan mapan dengan cara halal! Lihat saja para koruptor, tikus penggerogot uang, para pejabat2 -- atau orang bawah yang juga sejenisnya. Saya tidak tahu pasti berpa banyak. Yang jelas mereka pasti ada.
tapi, saya juga bertekad, kalau orang2 ini bisa bertahan di Jakarta, kenapa saya tidak> suatu hari jika saya sudah mapan dan cukup matang, saya akan kembali ke kota itu, dan kemudian, the city won't beat me, but i'll be the one who beat the city! just wait and see...!!
Sepanas2nya makassar, sekotor2nya ia, sesemrawutnya ia, saya bersyukur tinggal dan tumbuh di kota ini. This town is nice and friendly,, dalam artian friendlynya orang indonesia, dan enak untuk ditinggali. Mau kemana2 dekat. Keramaian tidak membuat kota ini semrawut. dan, kemegahan, walau cuma sedikit, cukup membuat orang2 pendatang berdecak kagum. Setidaknya kami punya Pantai Losari, pantai yang sekarang sedang gikembangkan oleh pemerintah untuk menjadi salah satu pusat pariwisata. Dan satu yang pasti, kota ini terhindar dari kemacetan seperti di Jakarta--well, setidaknya untuk saat ini. Bangga deh jadi orang Makassar! Paentengi sirri'nu!
well.. intinya, seburuk apapun kota tempat tinggalmu, kampung halamanmu, tempatmu dibesarkan, cintailah ia dengan sepenuh hati! ^^
Desperate Notes
This life may feel so lonely sometimes
When you are standing on the brink of emptiness
No one beside you, all alone by yourself
So lonely, so empty, so cold, so painful…
So sad you see your helpless face in the mirror
Too bad you wished that the mirror is lying to you
Looking through the glass you can see your miserable life
Reflected by your broken desperate smile
Through your hollow eyes
you see yourself dying
Rotten
Consumes you like a cancer
Watch youself falling into pieces
Until you finally see nothing…
hear nothing…
breathe nothing…
feel nothing…
Cause you’re dissapearing
you’re turning into ashes
and then flown away by the wind
forgotten finally
kitten stories
==========================chapter one=================================
Today’s we’re learning with a family cat with us. A cat that was just giving birth to her babies. and while we’re studying at LT5, the mother cat was milking her babies.
aww… so cutee!!
she has 3 babies with her!
^^
=============================chapter two==============================
umm.. last sunday my room got some visitors. visitors from cat family. another mother cat was giving a birth.. IN MY ROOM. for the second time.
uh,,
it’s a pleasure when an animal consider your room as a safe place to stay, especially for giving birth. Was it because my room was soo damn cozy– or was it because it’s sooo damn messy and gross that it looks like an animal place?
well, apapun itu saya harus merasa tersanjung karena keluarga kucing itu memilih kamar saya sebagai tempat aman untuk melahirkan. -_-a
but..
i have to clean my room. while it’s 4 am in the morning when finally i realized that there were babies cat in my room, longing for their mom. Then my father come and took’em out. Soon, the mother cat come and grab her chldren.
aww…
===========================chapter three===============================
I’d love to play with cat. But only if the cat is clean and safe enough to hold.
Like Winky.. sammi’s cat.
She’s soo cute. She always waited for Sammi and i to get home from school. When we’re home, she’ll be waiting for us in the back door. Then she’ll cuddle up at my feet and then usually Sammi will grab her and hold her with her arms– somtimes kiss her. ^^
Winky’s fave place is on the couch. She likes to get lazy on it.
Winky loves to play hide and seek with Sammi or Fiona. Not like that "hide and seek" played by human–this mostly like "find me and i’ll jump to you!". uh,, like that. Usually winky will do the hide, and Fiona (mostly) is the seeker. When fiona find her behind the door, or behid the couch, winky will rn forward her or mostly she’ll run to another place. until there were no place to hide, she’ll bump into fiona.
It’s kinda funny to see Fiona played with winky.
Gosh, i like this family so much. I wish i could stay longer with them. I’m hoping to meet them again in the future.
Sometimes at nite Winky will show up at my room door and she’ll climb up to the bed and somtimes she tried to sneak in to my blanket. Maybe because my bed was so warm that she wants to sleep on it.
Once i kicked herout off my feet. I didn’t know it was winky! Ahahaha.. but she’s still sneaking inside my blanket in the next day tho! :p
Umm.. sometimes i feel like Sammiand Winky are alike. They had same eyes.. green. Umm.. dunno. I just feel like they’re meant for each other.
Gosh, i miss them so much!
Gila
Ku tak tahu harus memulai dari mana
Begitu banyak yang ingin disampaikan
Begitu banyak yang terlupakan
Aku tahu sedang tidak stabil
Aku tahu keseimbangan jiwaku
sedang goyah
Ataukah memang jiwaku
tidak pernah stabil?
Berada dalam tekanan
buatku ingin membakar semuanya
buatku ingin teriak
agar semua orang tahu
bahwa aku sedang GILA
Apa yang salah dari menjadi GILA?
Apa yang aneh dengan kehilangan akal sehat?
Bukankah kita semua adalah orang gila dalam dunia ini?
Ada saat dimana
bahwa kita merasa hidup ini tidak adil
Apa yang salah dari menjadi GILA?
Apa yang aneh dengan kehilangan akal sehat?
Logika ku
Memenjarakan pikiranku
Ragaku
Memenjarakan jiwaku
Bagaimana mungkin aku tidak GILA?
Kenyataan yang terhampar luas
Yang kau hirup yang kau sentuh
yang kau dengar yang kau lihat
yang kau rasa yang kau cium
yang kau cintai dan yang kau benci
Hidup adalah mimpi bagi yang mati
dicinta adalah mimpi bagi yang ditinggalkan
semua ada dalam pikiran ku
pikiranmu, pikirannya,
pikiran mereka
Jadi, Apa yang salah dari menjadi GILA?
Apa yang aneh dengan kehilangan akal sehat?
Bagaimana kau yakin
bahwa kau tidak sedang GILA?
Aku tahu aku sedang GILA
Kehilangan akal sehatku
Namun saat itu pula
aku berpikir dengan logikaku….
the girl who's taking picture of herself
i’m a girl who’s falling in love
and i’m taking picture of myself
cause i’m the prettiest women on the earth
that’s what he made me feel like
oh mirror mirror on the wall
what i see is beauty of me
sparkling and dazzling
like a sunshine on a clear summer day
oh boy
you’re killing me sweetly
with your love insanely
and now i’m taking picture of myself
cause i’m the prettiest women on the earth!
my oh my
my oh my
look at the sky
the wings of love took me fly
my oh my
i’m falling down
i’m sinking slowly till i drowned
My oh my
this love is killing me
marry me, bury me
all i wanted is you
my oh my
how could you do it?
you make my world upside down
you brought me to the seventh heaven
next i found myself drowning
in the deepest depth of the ocean
my oh my
this thing–what you called it?
oh yes,
crazy little thing called love
in his arms i belong.
lover
another day has passed
another lover has gone
oh-so-close
here you go come around!
from my eyes you’re starshine
fill the dark sky like a million diamond
from my tongue you’re sweetie
as sweet as a candy
from my ears you’re music
but the good notes only
from my skin you’re blanket
keeping me warm when the nights are cold
from my lips you’re a song
a song that sang by the angels in heaven
from my heart you’re lover
the one that i keep forever!
kisah tentang elang muda dan elang tua
“They say you are going too soon,
drifting and floating and fading away…”
Yup! Elang muda ini sudah mulai terbang, terlalu cepat memang. Meninggalkan bekas cakarnya yang membekas begitu dalam. Menanggalkan keyakinan yang didapatnya hanya bualan belaka. Memalingkan wajahnya dari kenyataan yang hanya setting panggung semata.
Sudah letih berada di tempat itu. Sayapnya yang lelah dikepakkan, namun terbang tak tinggi jua.
Apa yang ia cari tak pernah ada. Apa yang ia impikan tak pernah nyata. Yang didapatinya, luka yang mereka tikam ke jantungnya.
Kebanggan akan elang perkasa itu pun.. semakin memudar, terkubur semakin dalam, tenggelam bersama tetes-tetes darah yang tertumpah oleh luka yang ditorehkannya sendiri.
Kebanggan akan elang perkasa…memudar. Layaknya bayangan yang menyatu dalam gelap. Seperti kilau bintang yang tersapu saat fajar menyingsing. “Rasa” itu.. semua.. semakin memudar.
Ingatkah dulu saat elang perkasa pertama kali menampakkan sosoknya… semua elang ingin jadi dirinya.
Memiliki sayap yang kokoh seperti miliknya. Memiliki bulu yang indah seperti bulunya yang berkilau di bawah terpaan sinar matahari. Menukik tajam dan terbang bersama angin…
Tidakkah semua rindu pada Elang perkasa itu..??
Namun ke mana gerangan dirinya pergi? Di depan ku kini hanya raga… tanpa jiwa.
Memang benar sayapnya nampak kokoh, namun rapuh di dalam. Memang benar bulunya berkilau, elok, tapi akarnya tak lagi kuat. Dan jika kau melihatnya terbang, kau sadar ia tak pernah terbang lebih tinggi.
Keangkuhan tampak di wajahnya. Rasa dengki, iri, benci, menggerogotinya.Bagai kanker yang siap memakan hatimu kapan saja. Matanya dibutakan oleh kekuasaan, nuraninya tertutup oleh keserakahan. Egonya membangun benteng keangkuhan. Perlahan, tapi pasti hancurkan hati dan pikirannya.
Tak ada lagi yang ingin jadi dirinya. Tak ada lagi yang mengikuti arahnya terbang. Tak ada lagi yang kagum padanya. Tak ada lagi yang bangga akan dirinya. Tak ada lagi, elang perkasa.
Namun, betapapun elang muda ini ingin terbang, sulit baginya kembangkan sayap tuk pergi darinya. Dia yang dulu elang perkasa, memberi elang muda tempat bernaung di bawah sayapnya. Ia mengajari elang muda… untuk terbang. Satu-satunya kebenaran yang elang muda pelajari dari elang perkasa itu.
Jika elang muda pergi darinya, maka sama saja dengan membunuhnya. Membunuh elang perkasa yang kini makin sekarat, kaibat keangkuhannya.
Nuraninya melarangya ’tuk pergi, walau hasratnya ingin jauh dari tempat itu.
Tetap saja tak bisa ia meninggalkannya!!
Luka yang tertorehkan karena sang elang perkasa, selalu terasa sakit saat melihat sosoknya. Hatinya perih melihat sosok elang perkasa yang tak lagi seperti dulu.
Akhirnya, elang muda itu memutuskan!
Tetap berada di tempat itu bersama elang perkasa karena yang ia ajarkan. Dirinya tak akan seperti ini jika bukan karena elang perkasa. Walau tak semua yang ia katakan nyata, walu tak semua yang ia ajarkan benar.
Maka elang muda akan menunjukkan pada elang perkasa apa arti nyata. Akan ditunjukkannya pada elang perkasa bahwa langit tidak hanya setinggi kepakan sayapnya. Akan ditunjukkannya pada elang perkasa apa itu kebenaran.
Kebenaran hakiki akan bumi dan langit. Kebenaran hakiki akan surga dan neraka.
Teguhkan keyakinan nyata padanya, keyakinan yang hakiki.
Kan dijadikannya elang itu elang perkasa lagi
Sambil menunggu, sampai ia siap untuk terbang lebih tinggi. Sampai ia berani menatap matahari lebih lama. Sampai ia mampu kepakkan sayapnya lebih tinggi dari awan manapun. Sampai saat itu tiba, perasaan elang muda padanya hanya… kebanggan yang memudar.
aku senang. semoga kamu juga senang. :)
Apa yang kamu lakukan di kala merasa sepi?
iya. hidup ini kadang terasa sepi, justru bukan saat kita merasa sendiri, tapi saat kita berada di ruangan dengan banyak orang, bahkan mungkin dengan wajah2 yang familiar, tapi semua itu menjadi tidak berarti buatmu karena tidak ada satupun dari mereka yang benar-benar kau kenal. Justru saat yang paling rame adalah di kala seorang diri, kau biarkan pikiranmu berkelana bebas keluar dari ragamu yang membatasimu dengan ruang dan waktu. Di saat semua suara yang terdengar hanya kehampaan dan kesunyian maka saat itulah kita bisa menghidupkan suasana dengan diri kita, untuk diri kita.
Kurang lebih seperti itulah.
Kenapa saya menulis ini?
tidak tahu.
sekarang saya sedang sendiri di rumah di depan komputer menulis ini, entah kau sebut apa terserah. Sedang merindukan masa2 muda– masa kejayaan saya yang telah lalu. Masa muda– maksudnya masa SMA. halahh– baru setahun kemaren resmi melepas baju putih abu-abu itu dan baru setahun resmi terdaftar sebagai mahasiswa dengan IP yang pas-pasan, tidak bisa dibilang bagus, dan dengan 2 mta kuliah eror. Benar-benar merasa tuaaaa sekaaalliii. Teramat sangat merindukan masa-masa itu karena itu semua sangatt menyenangkan dan sejauh ini di bangku kuliah belum pernah ada yang bisa menyamai kesenangan di bangku SMA itu.
iya iya iya. saya tahu masa kuliah saya masih panjang. masih dua tahun lagi. InsyaAllah. dan masa untuk dapat gelar sarjana juga masih beberapa tahun ke depan. semoga bisa selesai tepat waktu. Dan tentu saja dalam jangka waktu bebrapa tahun itu, masih akan ada banyak hal yang terjadi. Bisa saja hal yang meyenangkan lainnya akan datang juga? Entahlah. hanya saja saaat ini saya teramat sangat merindukan masa-masa jadi anak sekolah.
Mungkin karena habis berkumpul dengan sahabat2 SMA kemaren?
Entahhhlahhh.
Benar-benar masa SMA yang menyenangkan. berkali-kali telah saya bilang dan mungkin berkali-kali akan saya ulang kembali betapa menyenangkannya masa-masa SMA saya.
teringat betapa menyenangkannya dulu berkumpul di depan lorong kelas, melihat teman2 mencalla satu sama lain,. tertawa tanpa beban seakan ujian final di depan mata bukan apa2. memang bukan apa2. toh dunia belum kiamat kalau tidak lulus. yahh. bukan berarti saya bilang ini karena sudah lulus. Tapi benar2 seandainya berada di situ dengan suasana yang rame seperti itu juga, tidak ada hal yang benar2 berarti di dunia ini saat itu detik itu selain tertawa bersama. Mentertawakan apa, bisa apa saja. Mentertawakan soal ujian Fisika yang tidak satupun bisa dijwab, hanya dilihat-lihat saja. Mentertawakan gaya bicara guru yang aneh. Mentertawakan kekonyolan orang-orang. Semata-mata hanya untuk meluangkan waktu bersama, hanya untuk bersenang-senang semata. Mencari bahan untuk ditertawakan bersama karena kita tahu tidak bisa bersama selamanya. Tidak tahu kapan bisa tertawa bersama lagi. Tapi kita semua tahu akan segera tamat dan berpisah menuju jalannya masing-masing. Sedikit memori bagus tentang nakalnya anak remaja tidak akan jadi masalah, kan? Setidaknya akan memberikan sesuatu untuk kembali ditertawakan bagi kami saat bertemu lagi nantinya.
ingat dulu bagaimana kita mengacau di Mall? dengan seragam Jumper kelas kita keliling mall seperti sebuag geng mafia. Berkeliling berbuat onar, foto2 di toko, eskalator tangga, bioskopnya, seakan-akan mall itu milik kita. Apa kata dunia? terserah. Sampai2 kita dikejar2 sama satpam karena sudah dilarang untuk berfoto di mall ehh malah masih nakal juga. Sempat kameranya diancam untuk diambil. iya dehhh bapakk satpamm yang baikkk.. kami berhenti foto2. Karena sudah merasa puas mengambil foto banyak2 akhirnya kita mengalah dan pulang. Ehh– entah kenapa di tengah jalan salah seorang teman yang bernama Muh.Ramdhani a.k.a. Nyonk tanpa senaja menghapus foto2 di mall ituu. Yahhhh. benar2 dendam,ya pak satpam??? Baca2nya kuat bangett sampai2 menyebabkan teman kami menghapus foto itu. Salute. Akhirnya dengan sangat kecewa dan sangat ingin membunuh Nyonk saat itu juga, kita rame2 pergi ke pantai losari. Bukan untuk menenggelamkan nyonk dengan mengikatkan batu di kakinya lalu melemparnya ke laut, walaupun sempat terpikir untuk melakukan itu. tapi untuk bersenang2 semata melupakan kekesalan karena seorang teman menghapus foto2 bagus nan baik yang sudah diambil dengan sembunyi2 dan dengan susah payah lolos dari kejaran pak satpam. Kita lalu foto2 di perahunya itu. Bayar berapa entah lupa. Yang jelasnya mahal untuk ukuran anak SMA. benar2 menyenangkan. Berfoto2 di atas perahu sama teman2 . Melepas penat sebelum UAN. Benar2 masa muda yang penuh dengan kesenangan.
Sedang sangat kangen BIRA. Laut biru bira dengan pasir putihnya. Ingat bagaimana dulu kami tidur2an di pasir putih Bira memandangi langit malam yang dipenuhi bintang? Dihangatkan oleh api unggun yang menyala selama 3 jam.. diiringi desiran ombak menyapu pasir sebagai musik di telinga kami. Ada juga petikan Gitarnya Awa dan nyanyian2 riang anak2 muda sekarang. Kangen sangat suasana itu. Memandang langit yang luasss. melepass masalahhh. tanpa bebann. sejenak lari dari kenyataan hidup. Kangenn.
Sekarang rasanya memandang langit di belahan bumi manapun akan selalu teringat malam2 itu. Malam2 yang dihabiskan dengan memandang bintang2. Bisa jadi di skolah saat menginap untuk urusan ekskul dsb. Bisa jadi saat di bira menghabiskan waktu mengelilingi api unggun. bisa jadi saat di Aussie menghabiskan malam terakhir sebelum pulang ke tanah air mengunjungi Sydney Opera House, memandang indahnya lampu gedung kota yang terpantul di laut Sydney, nyalanya menggantikan bintang2 yang redup karena lampu kota.
Ahh. Australia. Bendigo. Teringat lagi saat 2006 jauh dari tanah air. Tinggal di negeri orang, negeri yang juga sama-sama pernah dijajah Inggris. Castlemaine. Kota kecil tempat homestay dulu. Apa kabar, Sammy? Fiona? Chris? sehat-sehat sajakah Granny, yang saya tidak tau namanya? Berpa banyak tikus yang sudah ditangkap Winky? Ahhh. teramat sangat rindu kalian. Agak kesal dan menyesal mengapa dulu tidak menghabiskan watu lebih banyak mengenal kalian? Seandainya semua waktu tidak tersita untuk berjalan2 mengelilingi kota kecil Bendigo dengan teman2 lainnya. Betapa saya berharap dulu saya bisa memilih untuk lebih menghabiskan waktu bersama kalian, karena rasanya akan sangat sulit untuk bertemu lagi. Betapa seandainya dulu saya lebih memilih menghabiskan waktu dengan orang-orangnya ketimbang menikmati udara segar dan bangunan arsitektur Australia. Benar-benar 2 minggu tidak akan pernah cukup untuk mengenal semuanya. Ingat saat rombongan kami sudah akan pergi? betapa Ibu Chris dan Pak George bersusah payah menarik kami untuk naik ke atas mobil. Ingat bagaimana bapak george sekuat tenaga menyeret kemudian melempar saya ke dalam mobil saat sedang berpelukan dengan homestay lain? sambil berlinang air mata. Benar2 dilempar. seperti barang. Ingat bagaimana sedih nya dulu saat semuanya meneteskan air mata karena berpisah dengan orang2 di sana tanpa tau kapan akan bertemu lagi. aih. rasanya ingin kembali ke sana untuk bertemu dengan orang-orang yang dulu pernah ditemui. Kapan bisa ke sana lagi? InsyaAllah saat sudah mapan, kaya, mampu, saat sudah bisa jadi "orang". Tidak perlulah orang sukses, karena banyak yang sukses namun ternyata malah binatang, jadi "orang" saja. Tentu saja jika umur ini masih panjang.
ahh. kangenn sangatt masa2 itu. kangen orang2 itu. benar2 masa2 SMA saya sangat menyenangkan.
justru saat yang bagi kebanyakan orang itu adalah sepi justru saat itu saya merasa paling rame. Rame dengan memori yang dulu. Betapa menyenangkannya hidup. Betapa banyaknya yang terjadi dan tanpa disadari lewat begitu saja di depan mata. Betapa banyaknya kesempatan yang sudah kita acuhkan begitu saja, kini terlihat dengan sangat jelas. Betapa cepatnya kita merasa sangat tua. Waktu yang bengis tidak pernah akan menunggu kita. Ia terus saja berlalu. Tidak peduli seberapa banyak kesempatan yang disia2kan, seberapa banyak keburukan atau kebaikan yang telah dilakukan. Ia terus saja jalan, saat kita menginginkan agar waktu bisa berhenti agar tidak akan datang yang namanya akhir. Waktu tetap saja berjalan lambat saat kita sedang menunggu. apa itu terserah. Menunggu apa saja. Menunggu dan terus menunggu waktu tidak akan pernah terasa lebih cepat untuk kita. Mengembalikan waktu? Tidak mungkin. Kalau pun mungkin, rasanya tidak akan sama lagi. Kalaupun bisa dan dapat merubah masa lalu, apakah akan membuat kita menjadi lebih bijak dari sekarang? akankah kita bisa jadi lebih baik dari sekarang? tidak ada yang tahu. Karena itu ia disebut bengis.
Penyesalan? jangan pernah menyesal. Kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi dengan segala kemungkinan. Satu yang pasti, pilihan apapun yang saya pilih di masa lalu, semuanya akan tetap membawa rasa rindu. Rindu berat. Seperti yang saya rasakan sekarang ini. Tidak peduli apapun pilihannnya. Rindu kepada masa2 muda dulu. Masa2 yang menyenangkan itu saat hidup berputar hanya masalah sekolah-rumah-dan masa2 remaja. Tidak seperti sekarang dimana hidup sangat kompleks dengan segala kedinamisannya menuntut keseriusan dan kefleksibelan serta daya tahan yang baik pula. Betapa hidup lebih menyenangkan saat terasa lebih simple. Tapi tentu saja kita sadar kalau hidup kita ternyata sangat menyenangkan justru di kala kita melihat ke masa lalu, bukan? Entahlah bagimu, yang jelas bagi saya seperti itu. Dan berharap semua itu bisa membuat saya lebih bijak dalam mengambil kesempatan di depan mata, membuat saya lebih bisa memaknai hidup ini, lebih bisa berusaha tinggal di bumi ini sebaiknya2 untuk mengukir masa2 yang lebih menyenangkan lagi nantinya. Menyenangkan bagimu, bagiku, bagi mereka, bagi semuanya. Makanya saya berusaha berbagi rasa senang saya akan kerinduan melalui tulisan ini. Saya ingin yang membacanya bisa terbawa suasana menyenyangkan. Saya rasa kamu sudah mengerti, bukan? semoga bisa. semogathis is why i love rain so much
Hari hujan yang menyenangkan. Hari hujan selalu menyenangkan.
Siapa bilang.
Ini adalah cerita sebenarnya di balik kecintaanku pada hujan.
Hal-hal yang menyenangkan yang terjadi saat hujan, memang ada. Pernah terjadi. Tapi lebih banyak hal-hal yang tidak menyenangkan.
Sejak kapan? Sejak banyak2. Hari hujan bagi sebagian orang me-muramkan. Me-murungkan. Membuat tidak mood. JAdinya orang pada cepat jengkel. Jengkel karena cucian nda kering, jengkel karena mobil atau motor jadi kotor, jengkel karena jalanan jadi banjir becek ga ada ojek. Jengkel karena hujan membuat semuanya jadi lambat, jadi malas keluar rumah, malas karena nanti basah, cucian belum kering tambah lagi baju basah. Baju basah, sepatu basah, barang bawaan juga ikut basah, rambut yang sudah tertata rapi di rumah, make up yang sudah setengah mati dibuat, harus berantakan karena hujan. Iyah. Hujan bikin banyak orang BeTe.
Saya? Saya sendiri mencintai hujan itu, cinta untuk berada di bawahnya, tak perlu berteduh atau lari2 menghindari hujan. Hujan itu rahmat, jangan dihindari. Kenangan waktu hujan? Saya tidak pernah main-main hujan seperti kebanyakan anak-anak lainnya, padahal dulu waktu kecil saya teramat sangat ingin mandi hujan, bersama anak-anak lain, iri dengan mereka yang dengan enaknya lari-lari di bawah hujan. Tidak kayak saya yang selalu dilarang ini-itu, nanti sakit-lah, nanti masuk angin-lah. Nanti kotor-lah. KEnangan waktu hujan? TIdak terlalu banyak hal-hal yang bisa diceritakan kala hujan selain hujan itu sendiri. Rasanya menyenangkan kalau kena hujan. Iya.
Sebenarnya, justru banyaklah hal-hal tidak mengenakkan yang terjadi kala hujan. Teramat sangat banyak. Jauh lebih banyak daripada hal-hal yang menyenangkan yang terjadi di kala hujan. Iya. Dulu, dulu sekali, selalu saja terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan saat hujan. Hari itu hujan deras, dulu, orang yg dulu saya sayang, terpaksa menunda kerjaannya karena hari itu juga kita bertengkar hebat. Terhebat dalam sejarah. Kita jadi tidak bicara selama seminggu. Iya. Dan seminggu itu hujan sangat lebat dan hujan terus setiap hari. Iya. Rasanya sangat sepi. Sepi sekali. Tapi karena suara hujan jadi tidak sepi lagi.
Benar. Kalau masalah sepi, dari dulu saya selalu sendiri. Tidak punya siapa2, tidak punya teman yang selalu bisa bersama2. Iya. Makanya rasanya menyenangkan kalau hujan. Ditinggal di rumah sampai sore sendiri, hanya bisa menunggu orang-orang rumah pulang, kakak ke sekolah, papa mama kerja, pembantu yang waktu itu masih anak muda tidak tau urus apa. Saya sendiri di ruang tamu memandang ke luar. Ke hujan. Iyah. Menunggu orang-orang pulang. Dan ternyata, memandangi hujan jauh lebih menyenangkan daripada ketika orang yang ditunggu datang dan ternyata tidak sesuai harapan kita. Rasanya lebih baik mendengar suara hujan, memandang bagaimana tetsan airnya jatuh membasahi bumi,. Jauh lebih menyenangkan, jauh lebih rame, daripada kesunyian di rumah dengan banyaknya orang tapi tak satupun yang menyentuh hati.
Karena hujan pula, orang-orang biasanya lebih lama tinggal di sekolah, menunggu hujan reda. Jadinya saya punya teman ngobrol deh. Tapi seringnya, saya sendiri, dan satu-satunya yang jadi teman saya adalah hujan itu sendiri. Iya. Rasanya rame kalau ada hujan. Jadi tidak kesepian lagi. Hujan selalu menemani saya kalau sepi.
Dan hari ini hujan lagi. Hujan besar pertama sejak resmi bersamanya, dia, orang yang selama ini ada di hatiku. IYah. LAgi-lagi hal yang tidak menyenangkan terjadi. Benar-benar memiriskan. Tidak tau kenapa. Sebelumnya, udara teramat sangat panas dan gerah, biasalah pertanda hari akan hujan, dan saya sangat membenci udara panas. Karena itu berarti saya akan lebih tempramen. Dan benar saja, tugas anatomi yang menumpuk, belum lagi pikiran buat belajar respon, ditambah urus baksos, trus datang lagi dJ dengan masalah majalahnya yang nda terbit-terbit, trus, ditambah pikiran kemungkinan untuk bisa keluar bersamanya menemaninya di hari ulangtahunnya tidak mungkin terjadi, makanya membuat saya teramat sangat berada dalam keadaan yang teramat sangat tidak menyenangkan pula. Dia, sayangku, datang dan mengganggu, seperti yang biasa dia lakukan, saat saya sedang serius mengerjakan tugas anatomi. Iyah, dia mengganggu di saat yang tidak tepat. Akibatnya saya jadi tersinggung dengan candanya, marah, membuatnya sedih. Membuatnya menunjukkan wajah yang tidak menyenangkan, ekspresi yg teramat sangat saya benci dia pasang di mukanya. Iya. Ekspresi yang sama saat dulu saya marah karena dia mengganggu saya di mobil. Huh. Benci lihat mukanya yang seperti itu, teramat sangat benci. Dan parahnya saya jadi lebih benci sama diri saya sendiri karena sudah membuatnya berkespresi seperti itu. FCUK myself. SHITTY ME. Damn.
Masalah tidak berhenti begitu saja. Lagi-lagi, saya telah melukai hatinya, atau mungkin harga dirinya? Iya. Terkutuklah lidahku yang selalu salah dan kasar ucap ini, itu karena lidahku terlalu jauh dari menyebut namaNya. Tapi benar2 saya tidak pernah bermaksud membuatnya sedih. Jadinya, perjalanan pulang menjadi perjalanan yang sendu dan menyedihkan dan menjengkelkan dan teramat sangat tidak menyenangkan, seandainya ada bahasa lain yang bisa menggambarkan suasana pulang saat itu. melihat wajah susahnya, tidak pun ada segores senyum, bahkan senyum dipaksa juga tidak bisa. Sedihnya. Keberadaan ku jadi tidak berarti buatnya,, tidak bisa tenangkan dirinya, tidak bisa buat senyumnya, buat dia ketawa, karena saya juga yang buat dia terluka. Saya benci itu. Saya benci diri saya yang sudah melukainya. Saya benci diri saya yang buat dia memasang wajah seperti tadi. Damn.
Seandainya dia tau betapa sulit tahan airmata ini. Huff. Sesak napas ini karenanya. Jadinya hanya hujan yang bisa bikin senang. Hujan, satu-satunya yang tidak men-judge. Hujan, penawar paling baik. Pulang sampai di rumah langsung mandi, basahi kepala lagi, seakan-akan itu air hujan yang akan menghapus sedih ini, air mata ini. Tidak peduli sedingin apa, karena hatiku rasanya terluka. Butuh air dingin, dingin sekali, agar hati ini mati rasa. Agar hati ini tidak rasa sakit, lebih baik ia membeku saja. Seandainya hati ini terbuat dari batu, maka ia sudah hancur berkeping-keping karenanya. Karena sudah bikin dia, orang yang paling saya sayang, sedih. Benar2 rasanya teramat sangat melegakan membasahi kepala. Benar2 hujan lagi-lagi telah mengobati saya. Hujan memang tidak pernah berkhianat.
Makanya saya mencintai hari hujan. Hujan itu rahmat. Penyembuh. Pengusir rasa sepi. Sahabat setiaku. Hujan itu bisa membuat suasana yang tidak menyenangkan jadi lebih baik. Hujan selalu ada dikala sedih, selalu menghibur. Hujan selalu baik bisa memperbaiki perasaan ini. Hujan selalu setia menemani ku saat dunia sudah berpaling. Hujan itu menyenangkan karena selalu bikin saya bisa senyum sehancur apapun hati ini, semiris apapun perasaan ini, sekacau apapun pikiran ini. Hujan selalu ada buat saya. Terpujilah Allah SWT yang menurunkan rahmat-NYA lewat hujan.
aih. hari hujan. love u.
walaupunn sedihh melandaa
walaupun duka meradanggg
hujan memang paling baikk
selalu buat semuanya lebih baikkk
karena hujan teman terbaikkkk
selalu bikin rame kala sepiii
gundah gulana hilang karena hujan menemaniiii
hujan bikin tak sendiri lagiiii
mengapa kau lari dari hujan?
hujan itu kan baik.
kuingin senyummu
Katakan padaku mengapa kau sedihh
Padahal aku ada di sini
Katakan padaku mengapa kau sepi
Padahal kau tak sendiri
O0o
Berikan senyum mu hari ini
Karena itu yang slalu kunanti
Jangan kau menghindar dariku
Kuingin kau bersandar padaku
Mengapa kau bilang sayang padaku
Jika kau tidakpercaya aku
O0o
Berikan senyummu hari ini
Karena itu yang slalu kunanti
Jangan kau menjauhi aku
kuingin selalu di dekatmu
takkan kulepaskan kau
susah payah kudapat dirimu
jangan kau lepaskan aku
takkan kudapat yg lebih darimu
andai kau tahu
jika hati ini bukan untukmu
tak tau untuk siapa lagi?
Jika senyum ini bukan kepadamu
Tak tau untuk apa senyum lagi?
Jika bahagia ini karena mu
Itu karena aku senang dekat denganmu
Jika sedih ini karena mu
Itu karena aku peduli padamu
Andai kau tau
Betapa ku suka dirimu
Andai kau tau
Betapa ku memujamu
Hari demi hari berlalu
Tak jua kau pedulikanku
Jauh, lebih baik jauh
Tak jua bisa lupakanmu
Andai kau tau
Betapa ku suka dirimu
Andai kau tau
Betapa ku memujamu
Jika bukan kau yang menggangguku
Siapa lagi yg bisa buatku tertawa?
salah
Selalu saja
Kau mencuri perhatianku
Mataku tak berhenti memandangmu
Tak berhenti memikirkanmu
Salahkah ku memimpikanmu
Walau kau adalah mimpi orang lain
Salah kah aku menginginkamu
Walau ku tau kau milik yang lain
O Tuhan Mengapa Kau beri rasa ini
Menggoda imanku
O Tuhan berat ujian ini
Mengapa rasa ini tak kunjung pergi?
Salahkah aku memimpikanmu
Saat dirimu mimpi orang lain
Salahkah aku menginginkanmu
Saat ku tau kau milik yang lain
Salahkah aku mengingkanmu lebih?
Walau memandangmu pun ku tak pantas
ingin ke laut jadi tude
Aih
Susahnya hidup ini
Saat logika dan hati
Tak lagi satu
Aih.
Susahnya hidup ini
Saat teman baikku
Kunginkan jadi pacarku
Rasanya ingin ke laut saja
Menjadi tude
Tak rasa apapun
Tak susah apapun
Aih.
Susahnya hidup ini
Inginku ke laut jadi tude
Oooooouooouohh….
*tude = kerang
tikam saja jantungku
Apalah artinya kita bersama
Saat hatimu msih terikat padanya
Apalah artinya kau bilang i love u
Saat cintamu masih miliknya
Kenapa
Kau lakukan ini padaku
Lebih baik tikam jantungku
Daripada tak memilikimu seutuhnya
Pergi jauh dariku
Tinggalkan aku
Lepaskan aku
Jika kau masih terbayang dirinya
Cobalah kau sadari
Tak hanya lukai ku
Tak hanya lukai nya
Kutau kau pun terluka karenanya
Jangan kasihani aku
Jujurmu itu yang ku mau
Pergi jauh dariku
Tinggalkan aku
Lepaskan aku
Jika kau masih terbayang dirinya
Tikam jantungku
Jangan bunuh ku perlahan
Agar kau bahagia
Agar dia bahagia
Agar ku bahagia
Biar dunia tahu!
Aku bisa mati bahagia saat ini juga
Karena bisa memiliki dia
Karena bisa bersama dia
Aku bisa mati bahagia saat ini juga
Saat dia bilang dia juga sayang aku
Saat dia membalas cintaku
Bahagianya hidup di dunia
Jalan dengannya
Menggandeng tangannya
Dan semuanya kan iri kepadaku
Hey kamu
Lihat-lihat apa?
Dia sudah ada yang punya
Yang punya itu ya aku
Yang sedang berjalan dengannya
Yang sedang menggandeng tangannya
Hey kamu
Ku tau kau iri
Iri karena dia selalu denganku
Iri karena dia dekat denganku
Iri karena dia sayang padaku
Hey kamu
Ku tau kau sirik
Sirik karena kami tak terpisahkan
Sirik karena dirimu tak punya kisah
Kisah cinta bersamanya
Kamu berharap
KAMULAH yang dengan dia
KAMULAH yang dekat dengannya
KAMULAH yang dia sayangi
Berharap punya CERITA seindah kisah kami
Hey kamu
Bangun! Itu Cuma mimpi kosong
Karena nyatanya AKULAH
AKULAH yg dekat dengannya
AKULAH yg dia sayangi
AKULAH yg ia pilih
Akulah yang menjalin CERITA bersamanya
Dan cerita itu indah
Hey kamu
Janganlah marah karena tulisan ini
Semua agar kau tau
Agar dunia tau
Betapa ku sayang padanya
Dan tidak akan kuserahkan pada siapa pun
Hanya karena kamu sirik
Hanya karena kamu iri
Hanya karena kamu juga suka padanya
Bukan berarti kamu bisa mengambilnya dengan mudah
Aku adalah orang paling beruntung di dunia
Karena bersama orang yang paling diinginkan sedunia!
sms sms malam malam hujan hujan
Masa muda.
Masa-masa yang merindukan. Masa-masa yang membuat rindu. Malam ini tadinya berencana mengerjakan tugas yang musti dah selesai besok. Mana laptop yang dipakai menulis ini mau dipinjam sama my sist buat ngerjain transletan, sementara saya mau kerja tugas yang musti sudah selesai besok. Hp sony Ericson sedang rusak, makanya menggunakan hp nokia 3660 ku, hp nokia yang selalu temani semasa muda dulu, semasa masih menggunakan seragam putih abu-abu dulu. Iya. Hp itu dah rusak, sudah pernah berendam di air garam. Baterainya bocor. Hoho. Itu bahasa orang awam yang artinya kemampuan baterainya sudah menurun sehingga tidak bisa lagi berfungsi maksimal, entah itu tidak bisa discharge full atau tidak bisa sama sekali dipakai Ha ha. Iya. Pakai hp itu, lihat-lihat datanya, dan menemukan sms-sms yang lama. Sms2 yg menunjukkan betapa ramainya masa muda dulu. Haha.
Sms sms. Dulu rajin sekali sms. Tiap malam sms. Sms siapa? Teman2, anak2 XIIAGA, sms sobat2, sms odo2. Sms pacar, yg sekarang dah jadi mantan. Isinya apa? Banyak. Tentang sekolah, tentang les, tentang SPMB, tentang UAN, tentang cinta, tentang masa depan, tentang mimpi, .. bicara kosong juga banyak. Yahh. Banyaklah.Dulu semuanya pada rame. Rame sekali.
Ada juga sms dari Fiona, ibu asuh saya di Aussie. Huhuhuhuu. Kangenn sekali. Smsnya, dulu, rajin dan panjang2. Iya. Dia suka memanggil saya princess, dia juga bilang “..you are little bright star that will warm the world..” the best thing ever someone ever said to me, about me. Iya. Saya juga ingat dulu sewaktu di bendigo, sewaktu berpamitan karena mau pisah, sambil memeluk saya dia bilang “…promise me you will come back as a doctor.. you know where to find me…” hiks TT___TT . Karena itu saya mau jadi dokter. Iya. Karena saya sudah janji sama Fiona. Entah kenapa dulu rasanya saya bisa melakukan apa saja sampai sangat yakin bisa kembali ke sana sebagai seorang dokter. Ha ha. Iya. Itu janji, harus ditepati. Janji untuk kembali ke sana sebagai dokter. Kangen. Kangen Fiona. Kangen granny. Kangen Sammy. Huff. Kangen bendigo. Kangen masa lalu.
Sms dari pacar yg sekarang jadi mantan? Huh. Tidak menyenangkan. Iya. Entah kenapa sms itu masih ada di inboxku. Huh. Kembali mengingatkan masa2 yang tidak menyenangkan. Masa2 terpuruk. Masa2 yg menyedihkan. Huh. Benci perasaan ini. Tidak suka mengingatnya. Tidak suka membicarakannya. Reaksi saya sewaktu membaca sms2 itu, hanya menghela napas panjang saja. Sambil mengusap2 dada. Yang lalu sudah biarlah berlalu.
Di luar sedang hujan.
Hujan benar2 bikin kangen.
Sms dengan teman2.. seru! Menyenangkan. Jadi ingat masa2 sibuk dulu urus UN dan SPMb, berbicara dengan kata-kata merangkai doa agar sukses lewati spmb yang menakutkan. Iya. Apa yah? Rame lah.
Dari muthe, kita sms-an, ada itu yang isinya, berencana beli rumah di kompleks unhas, sama2 tinggal ber-6, tak masalah beda fakultas, yang penting serumah dan dekat dengan kampus. Hehe. Pasti jadinya ramai. Ramai banget. Tiap hari ketemu, selalu sama-sama, selalu cerita. He he. Serunya seandainya itu jadi nyata.
Sama blecky, berbicara tentang…? Masa depan? SPMB, UN, dsb. He he. Dia memanggil saya dengan sebutan dokter Gaby. Amiiiiiiin. Semoga pembicaraan kita waktu itu bisa jadi kenyataan, bleck!
Sama dede yg sekarang jadi teman satu angkatanku di kampus,, berbicara tentang rencana jahatnya untuk membuat Sammy menyesal sudah memutuskannya dulu sewaktu ditinggal pergi ke Indo, “.. lihat mi Gaby, nanti kalau saya sudah jadi dokter, ambil S2 di Aussie, dapat pacar model, terus saya cari Sam saya kasi lihatki, saya pacida’ki. Biar dia menyesal..” itu kata dede. Hahaha.Masih ingatkah dengan sumpah serapahmu itu? Semoga kau berhasil, mbek!
Sama Noe? Smsnya menunjukkan semangat dan keseriusan kami waktu mau latihan di bengkel buat tampil di acara perpisahannya SMADA nanti.. “Gab, ke pointermQ baru sama2Q ke bengkel.. nach!?” itu katanya. Ha ha ha. Jadi ingat lagi betapa kacaunya malam perpisahan SMADA waktu kita tampil. Ha ha ha. KAngen. Lucu sekali melihat kita dalam dandanan dan gaun malam dan sepatu hak tinggi dengan make up yang tebal itu di atas panggung, membawakan lagu yang juga canggung. Hahaha.
Masa mudaa.. masa mudaa.. ingat kau jadi bikin geleng2 kepala!
Trus, ada juga senior namanya K Anjar. Oiiiiiiiii oraanngggg tuaaaaa… masih hiduuuuuuuupppjkoooooo? Dulu kita rajin sekali sms-an. Kau tau semua co yg dekat denganku dan saya tau semua ce yg dekat denganmu juga. Setiap ada masalah tentang co saya bertanya padamu, begitu juga sebaliknya. Kau teman mencalla ku, kau temanku bicara tolo2, kau temanku bernostalgia tentang bendigo. Iyah. Menyenangkan rasanya punya teman cerita apa saja. Tentang sex? Hehe.. itu pun tidak lepas dari bahan pembicaraan kita. Ha ha. Semangat yahh. Tapi sekarang, kamu dimana wahai retarded-autism-stupid-old
Tentang siapa lagi? Tentang odo2ku? Iyah. Ada Mr.X yg pdkt dulu, ucapn selamat ultahnya masih ada di hpku. Haha. Tentang I*****? He he. Iya. Dulu pengakuan pertamanya buat saya, hahaha. Masih ada yah smsnya ternyata di hpku. Truss.. ada juga canadian bro. huhuhu.. org yg saya tolak mentah2 berkali kali pula. Hahaha. Terimakasih pada kalian semua pernah suka sama gabby, dan pernah bikin gabby senang dengan segala pengakuan kalian. Yang jelas kita juga pernah punya cerita. Entah kalian dimana sekarang, itu bukan lagi urusanku. Semoga kalian bahagia.
Ehmmm
Kangen. kangen sama masa2 itu. ha ha.
Malam semakin larut, tak ada satupun tugas yang saya kerjakan. Sementara my sist mungkin sudah tidur pulas? Maavkan saya kakak, karena sepertinya malam ini saya tidak akan jauh dari laptop ini. Dan esok pun pastinya akan saya pakai juga karena tugasku ada di dalam laptop ini. Saya berdoa semoga laptopmu cepat diperbaiki supaya tidak pinjam2 laptopnya orang lagi, supaya ngerjain transletennya bisa lancar,
AMin.
Hmhm.
Gotta go to do homework.
Sleepy. Tapi harus, Hahaha.
gabby's quotes
here are some words that pop up in my mind and needed to say, just for sharing with you. Remember–these all originals by me! no plagiaters. no piracy.
“This life may seem unfair sometimes, but when you look a little closer you’ll see that God loves you very much and God’s always be with you along the way. I know I’m not the right person to say such statement, but I know. I just know it. Even if sometimes I blind to God, I always want everybody else to see how blessed they are with their life. And so that they can help me to clean my blurred vision so I can walk in God’s path again.”
“I don’t understand people. Why can’t they make everything simple and just not to make everything so complicated while they know they have the power to make their own fate. I believe in KARMA, what you do is what will be done to you. When you hurt someone, someday it’ll be your turn to be hurt. When you say bad things about someone in their back, the others will do the exact thing to you about you behind your back. But if you do good deeds, u’ll get kindness that you deserve also. I believe, what goes around comes around.”
“Sometimes we just loose it. When it happens, it just happened.”
“Last goodbye isn’t everything to and end. It took more than that to forget. One last look to the past, then move on with your life. All we need is time.”
“Time is everything, but nothing when it’s through.”
“I consider myself as… dunno.”
“I sometimes amaze myself… like how’d on earth I wrote all these sentences?! It just slipped through my mind. Many words to be spoken, while unspoken seems inappropriate”
“People are so arrogant and selfish to think they know almost everything about something, when the fact is that they know nothing about everything.”
“Why can’t they see “gold” in front of their eyes? While all that they do is digging dust in other land. Nothing’s to get but rusted hands.”
“Words are so strong; use it wise then you can hold the whole world.”
“do you get what you want? Do you want what you need? But what you get isn’t both.”
“you’ll never know what you get till it’s gone, and I found it true. Indeed. I’ve lost my buddy—once. I never thought I could need her when she’s not here. I was young and reckless and foolish enough to let someone called best friend gone. Regret couldn’t bring’em back. All that I can do is try not to make the same mistake. And you—whoever read this—shall not make the mistake I did once.”
“When you’re abandoned by the world, that’s when you can see who your true friend is.”
“Owch.. I’m so itchy. I need to scratch it but if I do just make it worse. I need some medicine, please..”
“I just let my mind flow so I can write.”
“the reason why they left you is because you never ask them to stay—to lovely people—“
“All lonely people in the world, you should be happy because someone who called you their best friend—is really meant it. They are really your true friend. That’s why keep your friends close to you cause actually you’re lucky to have them as friend.”
“He had the most gorgeous eyes I ever looked at, the most attractive face I could not forget, the most innocent smile I always longing to see, the sweetest lips I ever tasted, and the warmest body I ever held. I love your nose eyes and everything that attached to them.”
“My favorite moment of all time with him is not when we’re walking together under the rain, or holding hands, but watching him peacefully sleeping in my arms.”
“Why do we let past become our obstacle? Just let it be and kiss them goodbye. You get nothing to lose just to let go of the past. In fact, you’ll loose everything by having the past keeping you from moving on.”
We're on ourself
kamu merasa dirimulah yang paling benar. karena apa? karena begitulah cara kamu dibesarkan. iya. lingkungan kamu, berbicara dengan mengangkat dagu mereka tinggi2, sehingga kamu pun ikut mengangkat dagu setinggi mungkin. iya. mereka berbicara denganmu dengan bahasa itu. dengan nada itu. iya. membuat kamu tanpa sadar, atau sadar sama sekali, mengikuti bahasa mereka, nada mereka. kamu tau itu kalau kamu "tercipta" dari mereka. mereka telah merasuk ke dalam dirimu. sehingga ketika mereka menghianati kepercayaanmu, engkau pun ragu pada dirimu, meragukan integritasmu. sehingga keyakinan yg mereka tanamkan kepadamu itu salah adanya, maka kamu akan meragukan semua hal yang engkau tau. jika mereka melukai hatimu sangat dalam, maka timbul pulalah rasa dalam dirimu bahwa kamu akan melakukan hal yang sama. iya. karena kamu "tercipta" karena mereka.
dan ketika dirimu jatuh sedalam dalamnya, tidak ada yang bisa menolong kamu, karena kamu tidak bisa menolong diri kamu sendiri.
kamu selalu yakin apa yang kamu tau dan yakini itu benar adanya, sehingga saat semua terbukti nyata salahnya, kamu akan tidak punya siapa-siapa untuk dipercayai, karena kamu tidak pernah percaya kata orang. Siapa yang akan menolong kamu ketika itu?
yang bisa menolong kamu hanya kamu sendiri. temanku, sadarlah tak ada yang benar2 hakiki di dunia ini. tidak semua yang kamu yakini itu benar adanya, kecuali kamu mencari tau jawabannya sendiri. jawabannya dimana? ada di sekitar kamu, di setiap langkah mu di setiap udara yang kau hirup di setiap kegelapan yang menyelimutimu. bahkan di saat titik terendah hidupmu.
aih temanku. saya hanya mau memperingatimu. jangan sampai semua yang kutakutkan itu benar adanya. aku sayang padamu dan ingin menolong kamu. tapi kamu harus menolong dirimu sendiri terlebih dahulu. aku hanya menunjukkan pintunya padamu, bagaimanapun juga, kamulah yang harus berjalan melewati pintu itu. ada apa di baliknya, itu semua tergantung kamu.
berdoalah. ku akan berdoa semoga Allah memberi mu kekuatan untuk menolong dirimu sendiri.
Superglad vs Goodnight Electric
Bagai embun yang jatuh ke daun yg layu
Bagai sinar yg terang di malam yg sendu
Wangimu selalu ada bila ku bersamanya
Bayangnya selalu ada saat ku denganmu
Menghianati.. menghianati cintamu.
Tak mudah bagiku untuk bersamanya
Tak mudah untukku bila bersamamu
Kalau dengar lagu ini, jadi ingat waktu sore hari di Smada. Tepatnya tanggal 4 maret 2007. Waktu itu lagi duduk-duduk di pinggir lapangan SMADA yang dipenuhi orang-orang yang datang dari segala penjuru. Sedang duduk-duduk di depan lobby nya SMADA, bersama Indah. Saat lagu ini bergema di udara, sama sekali asing buat telinga saya, tapi Indah dan ramai orang yang ada di situ ikut melantunkan lagu ini. Saya bertanya “Lagunya siapa ini?” Superglad, itu jawab Indah. Oh, tidak tahu saya kalau mereka punya lagu yg bisa enak terdengar di telinga ku.
Hm. Bertanya-tanya kenapa bisa banyak orang yang datang dari berbagai penjuru? Kenapa bisa memasang lagunya Superglad? Dan mengapa banyak yang melantunkan lagu itu?
Jawabannya adalah karena waktu itu lagi acara party-nya Smada 07 The Hospitality dengan bintang tamu Superglad sehingga orang-orang yang ada di situ datang dari berbagai macam kalangan mulai anak SMP, SMA lain atau pun anak kuliahan ataupun bukan anak sekolah sama sekali yang datang untuk menyaksikan Superglad. Yep. Makanya banyak dari mereka yang menghapal (dan menggemari) lagu ini dan ikut bernyanyi saat lagu ini bergema di lapangan SMADA yang suaranya berasal dari rekaman dan dipasang di sound system di panggung tengah lapangan sehingga satu sekolah, bahkan satu kompleks bisa mendengarnya. Mereka bernyanyi karena orang-orang itu kemungkinan besar penggemar Superglad.
Waktu itu, datang ke party-nya Smada. Sendiri. Tanpa teman. Iya. Anak-anak xiiaga tidak tau dimana? Rasanya sepi sekali. Sepi karena apa? Karena waktu itu saya sedang hancur2nya. Hancur karena apa tidak usahlah itu dibahas. Tidak penting. All that was matter to me that time is to forget everything. EVERYTHING.
Iya. Lagu ini, suka sekali, satu-satunya lagu dari Superglad yang saya sering putar berulang-ulang. Bahkan sampai saat tulisan ini mulai ditulis, lagu itu sudah bergema berkali-kali di speker acerku. Sampai huruf ini saya ketik, masih saja lagu itu. Entah kenapa ya? Ada moment yang terasa saat dengar lagu ini. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan lirik mereka yang bercerita tentang penghianatan. Saya tidak pernah menghianati siapa2 dan (setahu saya) saya tidak pernah dihianati seperti lagu itu. Benar2, saat mendengar lagu ini saya selalu terbawa flashback ke moment itu. Moment dimana orang-orang yang berkumpul di lapangan SMADA sore hari itu dengan serempak seperti mengikuti satu komando melantunkan lagu ini.
Ada rasa yang lain, that nostalgic feeling unknown.
Bukan Cuma Superglad, Goodnight electric juga, yang malam itu membuat saya keos setengah mati tak ada habisnya seperti dipasangi baterai energizer tidak berhenti bergerak dari maghrib hingga pukul 10 konser selesai. Iya. Goodnight electric is the best. Gara2 itu satu SMADA kena syndrome goodnight electric hingga satu bulan setelah the hospitalilty. Bahkan, mungkin Goodnight electric itu jadi semacam lagu wajibnya angkatan 2007. Pokoknya ramailah waktu itu. Sampai di belenk lagunya goodnight electric juga menemani anak2 makan, di kantin amir pasang mp3 pasti “we’re going to the star”, di tiap ruang kelas pasti ada saja yang mendengarkan “technology”, atau di website yang menjadi tugas sekolah pun pasti tidak lepas dari lirik dan music goodnight electric.
Yang jelas sekarang saya rindu. Rindu dengan masa2 itu. Rindu masa2 yang saya lewati untuk mengatasi kehancuran saya. Rindu dengan semua usaha saya untuk mencapai titik balik dari my lowest point kemudian kembali naik sehingga akhirnya saya bisa menata hidup saya lagi.
mengquote dari pidi baiq, dulu itu memang indah, sayang nya bumi terus beputar, tidak bisa tetap di dulu, sehingga menyebabkan kita tidak berada di jaman dulu, memang bumi harus berputar, supaya menyebabkan adanya dulu, supaya menyebabkan dulu adalah dulu, hanya bisa untuk dirindukan.
Teman2ku SMADA 07, jika kau tua kelak maka goodnight electric dan atau superglad-lah yang akan mempertemukan kita dalam memori itu. Dalam kenangan itu. Kenangan dimana kita menghabiskan waktu mendengarkan music yang sama dari penyanyi yang sama dan di sebuah masa kita pernah bersama pula.
Megambang
Hatiku sedang mengambang
mengambang
di ketidak pastian
Kepadanya
Wahai seorang di masa lalu
Berhenti membayangiku
Tahukah kau betapa ku ingin melupakanmu?
Kepadamu
Wahai kekasih pujaan hatiku
Sekarang cintaku padamu
Percaya sayangku untukmu
Kepadanya
Wahai seseorang yang tidak pasti
Aku ingin jadi sahabat baikmu
Tapi di sisi lain
Rasa itu tumbuh dan tak mau hilang
Hatiku, kemana kau kan pergi
Hatiku, buatlah satu pilihan pasti
O Tuhanku
Pemilik jiwa ragaku
Pemilik hidup matiku
Bersihkan hati hambamu yg hina ini
Sucikan batinku yg semakin gelap
Bukakan pikiranku yg semakin sempit
Agar mencintaiMu selalu
seutuhnya, sejatinya
Agar hanya diriMu saja yang pasti
Karena hanya tentangMu, tak ada yg mengambang
LIES
Insecure feelings inside
Even though you tried,
Still hard not to LIE
why would you do that?
LIE is always an option?
do not LIE to me
i will not LIE to you
do not LIE to yourself
as i do to mine
these aren't LIE
as you did to me.
i don't know if you're lying.
i hate to think that you do.
Pangeran Hujanku, biarkan aku membuat pengakuan kepadamu
Melangkah lebih jauh, melihat ke lantai tiga depan ruang kelas mu, yang juga ruang kelas ku, berharap kulihat dirimu berdiri di sana seperti biasa. Hehe. Iya, itu kamu, di sana, berdiri, bersandar pada tembok, melihat kemana entahlah. Apa kah kamu melihatku? Saya tidak tau, karena saya tidak berani memandangmu langsung. Yang kutau kamu ada di sana, sedang berdiri. Curi-curi pandang ku padamu, berharap kau mengetahui keberadaanku yang menyedihkan ini. Ups, kau melihatku, ku tersenyum padamu, kau juga tersenyum balik. Aih, benar2 pagi yang indah.
Menaiki anak tangga satu demi satu, berjalan ke ruang kelas ku, ruang kelasmu, ruang kelas kita. Itu kamu, aku lihat sedang berdiri di depan pintu, masih di tempat yang tadi saya melihatmu. Kamu sedang memandang ke mana, entahlah. Sepertinya pikiran kamu melayang, ya? Hidung mu yang tinggi, dengan bekas luka di pelipis kiri mu, matamu yg besar dan bercahaya, dan kepalamu yg botak dengan baju yang gombrang. Lucu sekali. Tidak bisa kualihkan pandangan ku dari mereka. Kamu pun lucu. Dan menyenangkan. Tahukah kamu kalau rumah kita itu berdekatan? Iya, kamu tau. Dan karena itu saya sering mencari alasan untuk bisa pulang bersamamu. Agar kau mau mengantarku. Agar lebih lama ku
bisa bersamamu.
Pangeran Hujan. Iya, Karena pertama kali kita bertemu, hujan sangat lebat2nya. Ingatkah dirimu saat masih kelas satu, masih baru jadi anak SMA, baru mau MOS, hari hujan lebatnya. Saya, sendiri menunggu hujan reda, pagi-pagi ingin ke sekolah. Tiba-tiba motormu lewat dengan kencangnya, sehingga mencipratkan genangan air di jalan dan membuat ku basah kuyup, membuat baju putih abu-abuku basah kuyup. Basah dan kotor. Aku ingat betapa diriku sangat jengkel. Aku ingat betapa inginku melemparimu dengan batu di pinggir jalan. Mungkin aku akan benar2 melakukannya jika saja kau tidak berhenti dan minta maaf, tapi kamu minta maaf dan menawarkan kita pergi bersama, hari hujan itu.
Hehe. Dan kemaren, kita ketemu lagi setelah tiga tahun lepas dari SMA. Iya, empat tahun sejak saya pernah punya perasaan untukmu. Apakah perasaan itu hilang? Tidak, tidak. Rasa itu masih ada di sana. Bersemayam di lubuk hati terdalam bersama dengan kenangan memori kita selama masa2 SMA. Teman sekelasku, yang dulu sangat kusukai. Iya. Sekarang keadaaannya sudah berbeda. Aku senang dengan pemilikku sekarang, kamu, tidak tau sudah ada yang punya atau tidak. Saya tidak tahu apakah kamu pernah punya pacar? Tidak, saya rasa kamu tidak pernah tertarik dengan hal yang seperti itu. Entah apa yang ada di kepalamu, Pangeran Hujan. Saya tidak pernah tahu. Yang kutahu bahwa saya punya perasaan untukmu, betapa ku sangat menyukai mu. Namun jangan kuatir, temanku pangeran hujan tersayang. Saya tidak punya niat untuk lebih dari sekarang. Saya bersyukur kita berteman dan teramat sangat bahagia dengan pertemanan kita. Untuk melangkah lebih jauh? Saya tidak yakin saya akan lebih menyukai hubungan kita yang lebih dari teman. Maksudnya, seandainya dulu saya menyampaikan perasaanku, pasti hubungan kita tidak akan sebaik yg sekarang. Kamu mengerti kan?
Lalu kemarin, saat kamu mengantarku pulang dengan motor bebekmu, duduk di belakangmu dan melihat punggungmu, membangkitkan kembali perasaan itu, perasaan senangnya bisa diantar pulang olehmu. Senangnya bisa bersama. Iya, dulu kita sering berbicara banyak di perjalanan pulang dengan motormu. Kau tau saya tidak boleh naik motor, walaupun dibonceng. Dan kau bercerita, kalau kau tidak mendengar kata2 orangtuamu, pasti kamu akan sial. Hehe. Pangeran hujan, betapa ku senang bisa kau antar pulang lagi kemarin. Saya sudah lama tidak merasakan perasaan seperti itu, perasaan seperti saat kamu mengantarku pulang itu. Rasanya lama sekali, teramat lama. Rasanya seperti yang dulu, tetap sama.
Pangeran hujan-ku, kamu juga pernah jadi tokoh utama dalam tulisanku. Sekarang kamu sedang jadi tokoh utama dalam tulisanku, artinya adalah saat saya menulis ini, kamu ada dalam pikiranku. Mengapa? TIdak ada salahnya kan mengingat kembali masa-masa itu. Masa-masa dimana dulu pernah kamu seorang yang ada di pikiranku. Masa-masa dimana dulu pernah saya menjadi pengagum rahasiamu. Yang selamanya tidak tergantikan.
something
cause words are filling my mind
words that need to be spoken
give me a word
i’ll make a line
and another line
then i make a poem for you
cause you give me something
that no words could ever describe
came from the feeling unshown
came from the mind unspoken
but i know words are never enough
to show how much i love you